Yang pertama berkata, “Aku adalah damai. Namun manusia tak mampu menjagaku,
maka lebih baik aku mematikan diriku saja.“ Demikianlah sang lilin sedikit demi
sedikit padam.
Yang kedua berkata, “Aku adalah iman. Sayang aku tak berguna lagi. Manusia
tak mau lagi mengenalku. Tak ada gunanya aku tetap menyala.“ Begitu selesai
berbicara, tiupan angin memadamkannya.
Yang ketiga
berkata, “Aku adalah cinta. Tak mampu lagi aku untuk tetap menyala.
Manusia tak lagi memandangku dan menganggapku berguna. Mereka saling membenci, bahkan mereka
membenci mereka yang mencintainya, membenci keluarganya.” Tanpa menunggu waktu
lama, matilah lilin ketiga.
Tanpa
terduga seorang anak memasuki kamar, dan melihat ketiga lilin telah padam.
Karena takut pada kegelapan itu, ia berkata, “Eh, apa yang terjadi?! Kalian harus
tetap menyala, aku takut kegelapan!” Lalu ia menangis tersedu.
Lilin keempat pun bicara, “Jangan takut, jangan menangis. Selama aku masih
ada dan menyala, kita selalu dapat menyalakan ketiga lilin lainnya. Karena aku
adalah harapan.“
Anak
tersebut kemudian menyalakan ketiga lilin yang telah padam dengan lilin
harapan.
nur.fitriani25@gmail.com