Pages

Selasa, 18 Oktober 2011

empat lilin

ada empat batang lilin menyala, sedikit demi sedikit habis meleleh. Suasana begitu sunyi sehingga terdengarlah percakapan mereka.
Yang pertama berkata, “Aku adalah damai. Namun manusia tak mampu menjagaku, maka lebih baik aku mematikan diriku saja.“ Demikianlah sang lilin sedikit demi sedikit padam.

Yang kedua berkata, “Aku adalah iman. Sayang aku tak berguna lagi. Manusia tak mau lagi mengenalku. Tak ada gunanya aku tetap menyala.“ Begitu selesai berbicara, tiupan angin memadamkannya.

Yang ketiga berkata, “Aku adalah cinta. Tak mampu lagi aku untuk tetap menyala. Manusia tak lagi memandangku dan menganggapku berguna. Mereka saling membenci, bahkan mereka membenci mereka yang mencintainya, membenci keluarganya.” Tanpa menunggu waktu lama, matilah lilin ketiga.

Tanpa terduga seorang anak memasuki kamar, dan melihat ketiga lilin telah padam. Karena takut pada kegelapan itu, ia berkata, “Eh, apa yang terjadi?! Kalian harus tetap menyala, aku takut kegelapan!” Lalu ia menangis tersedu.

Lilin keempat pun bicara, “Jangan takut, jangan menangis. Selama aku masih ada dan menyala, kita selalu dapat menyalakan ketiga lilin lainnya. Karena aku adalah harapan.“
Anak tersebut kemudian menyalakan ketiga lilin yang telah padam dengan lilin harapan.
nur.fitriani25@gmail.com